TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA DI BLOG SAYA,BACA TIDAK BACA TETAP "TERIMA KASIH"

Jumat, 11 Maret 2011

Masa Depan Indonesia Tanpa "KORUPSI"

Masa Depan Indonesia Tanpa "KORUPSI"
BI 2 SOFTSKILL 2011


Tiada hari tanpa korupsi

Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.

Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.

Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterbelakangan pembangunan ekonomi di Afrika dan Asia, terutama di Afrika, adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal (capital investment) ke luar negeri, bukannya diinvestasikan ke dalam negeri (maka adanya ejekan yang sering benar bahwa ada diktator Afrika yang memiliki rekening bank di Swiss). Berbeda sekali dengan diktator Asia, seperti Soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya (meminta sogok), namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban hukum, dan lain-lain. Pakar dari Universitas Massachussetts memperkirakan dari tahun 1970 sampai 1996, pelarian modal dari 30 negara sub-Sahara berjumlah US $187 triliun, melebihi dari jumlah utang luar negeri mereka sendiri. [1] (Hasilnya, dalam artian pembangunan (atau kurangnya pembangunan) telah dibuatkan modelnya dalam satu teori oleh ekonomis Mancur Olson). Dalam kasus Afrika, salah satu faktornya adalah ketidak-stabilan politik, dan juga kenyataan bahwa pemerintahan baru sering menyegel aset-aset pemerintah lama yang sering didapat dari korupsi. Ini memberi dorongan bagi para pejabat untuk menumpuk kekayaan mereka di luar negeri, di luar jangkauan dari ekspropriasi di masa depan.



Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

refrensi :http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi

Dampak Ekonomi dari Kemacetan

"Dampak Ekonomi dari Kemacetan"
(BI 2 SOFTSKILL 2011)

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.

Dampak Ekonomi dari Kemacetan sangat berpengaruh antara lain :
*Distribusi Pengiriman barang menjadi terhabat karena kemacetan
*Harga barang di Pasaran menjadi melonjak tinggi,dikarenakan Distribusi terhambat
*Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
*Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah
*Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi.


Banyak sekali dampak ekonomi dari Kemacetan,maka Pemerintah harus tanggap dalam menanggulangi masalah kemacetan.dengan cara pembatasan kendaraan,kawasan tertentu yang boleh dilewati kendaraan dan cara-cara lain yang bisa mengurangi volume kendaraan.

Refrensi :http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan#Dampak_negatif_kemacetan

Menentukan Harga Pokok Penjualan Pada Usaha Konveksi

"Menentukan Harga Pokok Penjualan Pada Usaha"
(BI2 Softskill 2011)

Dalam masalah ketidak stabilan ekonomi di Indonesia,Cara yang ditempuh oleh Perusahaan agar tetap stabil dalam usaha yang mereka jalani.Pengusaha pastinya menentukan seminimal mungkin ongkos produksi yang akan dikeluarkan dan memperoleh laba yang optimal.

Perusahaan harus menjalankan produksi secara efisien dan memberikan harga yang bersaing,Selain mutu dan kualitas,Harga jual merupakan hal yang terpenting untuk menarik konsumen dan mencapai target penjualan yang diinginkan oleh perusahaan.

Harga jual produksi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain permintaan dan penawaran dipasar.Kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk dan itu merupakan kesempatan usaha yang bagus bagi produsen untuk memenuhi permintaan pasar,maka sangat Penting menentukan Harga jual produksi.