Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
Memperkuat sistem pengawasan
Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.
Pada kondisi bisnis yang penuh persaingan dewasa ini, berbisnis secara etis
sekaligus mencari laba maksimal sepertinya tidak mungkin dilakukan. Banyak
pelaku bisnis yang meninggalkan etika yaitu melakukan perbuatan-perbuatan
menyimpang dari nilai dan norma moral yang diterima umum dalam masyarakat.
Banyak perusahaan yang mengambil jalan pintas tanpa memperhatikan etika dalam berbisnis,satu contohnya adalah :
Ada banyak ikan,daging,mie dan makanan lain yang di awetkan menggunakan Formalin.
formalin adalah nama zat kimia yang terdiri dari campuran formaldehid, metanol dan air. Karena itu banyak digunakan sebagai pengawet mayat. Tetapi akhir akhir ini sering disalah gunakan sebagai pengawet makanan. Misalnya jika formalin ini kita campurkan ke suatu bahan contohnya daging ikan, maka formalin ini akan diserap oleh daging ikan dengan mudah, kemudian formalin akan mengeluarkan sel sel dari daging ikan tersebut dan menggantikannya dengan formaldehid yang lebih kaku. Hasilnya produk makanan yang dihasilkan menggunakan zat formalin menjadi awet dan tahan lama,karena dengan daya awet yang tahan lama pembuat memperoleh keuntungan yang sangat besar dibandingkan dengan menggunakan pengawet alami.
Ada keprihatinan banyak pihak akan berkembangnya fenomena cara-cara
bisnis yang tidak etis atau a-moral tersebut, bahkan ada angapan bahwa praktik
bisnis a-moral sebagai sesuatu yang sah jika ingin meraih keuntungan yang melimpah. perkembangan bisnis yang begitu pesat seringkali memaksa pelaku bisnis demi mengejar keuntungan bersinggungan dengan masalah etika, meskipun tanpa harus melangar hukum dan peraturan.
Solusi atau langkah yang harus diambil adalah dengan mengambil sample makan-makan yang beredar di pasaran dan di uji apakah mengandung zat berbahaya tersebut atau tidak,jika mengandung zat berbahaya tersebt pemerintah setempat harus mengambil langkah yang cepat untuk menindak lanjuti okmun-oknum yang terlibat menggunakan zat pengawet berbahaya ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar